(HMI-ICM) Musuh utama kebenaran bukanlah institusi-institusi dari pembawa kebenaran tersebut seperti lembaga, negara ataupun ritus-ritus kebenaran, tapi adalah "ketersembunyian" dan "ketertutupan" (Martin Heidegger). Apa sebenarnya pesan dibalik kata-katanya tersebut secara filologi ia ingin mengatakan bahwa seringkali kita menggap musuh kita yang paling jelas adalah institusi-institusi pembawa kebenaran-kebenaran. Pada hal jauh secara strutural musuh dari kebenaran adalah ketika ada yang di sembunyikan atau ketertutupan pada kebenaran itu sendiri. Ketersembunyian dan ketertutupan ini orang sering menggap itu adalah "kesalahan" sebagai oposisi biner dari kebenaran padahal bukan itu yang dimaksudkan dengan keduanya, yang dimaksudkan Heidegger dengan ketersebunyian dan ketertutupan dalam arti sebenarnya
Sebuah kebenaran mungkin juga tidak selamanya akan benar mungkin juga salah, tapi ketersembunyaian dan ketertutupan adalah bentuk "penghianatan pada kebenaran" karena ia walaupun ia berada dalam struktur kebenaran namun ia secara diam-diam, ia menjadikan sebuah kebenaran tidak lagi menjadi kebenaran yang sesungguhnya. Selain itu ketersembuayian dan ketertutupan juga merupakan bentuk "manipulatif kebenaran" yang membuat suatu kebenaran bisa menjadi sesutu yang arbiter bahkan menjadi paradox karena disatu sisi ia bisa mejadi "kebenaran" namun disisi yang lain ia menjadi "kesalahan".
Beberapa ilustrasi di atas tentunya ini menjadi gambaran bagaimana sebenarnya kita sebagai kader HMI tidak perlu membuat ketersembunyian dan ketertutupan pada kebenaran dalam organisasi ini, bisa dikatakan ini adalah sebuah bentuk penghianatan pada kebenaran. Sudah terlalu banyak ketertutupan dan ketersebunyian dalam negara ini di HMI kita diajarkan untuk belajar mengatakan yang sebenar-benarnya tentang suatu kebenaran, bukan manipulatif-manipulatif dari kebenaran untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dalam pencapaian cita-cita HMI. Sebagai organisasi yang cukup berumur kita sudah banyak belajar tentang bentuk-bentuk penghianatan dalam organisasi ini ataupun di negara ini akankah kita menambah penghianat-penghianat baru kedepannya. Bentuk kebenaran yang kita punya mungkin hanya konstitusi yang merupakan buat manusia yang memiliki kurang dan lebihnya, tapi sebagai organisasi yang menjujung kebenaran kolektif yang kita rumuskan bersama tentu saja ini tidak boleh dihianati oleh kader HMI sendiri.
Setiap kader adalah "Guardian" Konstitusi HMI, ini sebagai konsekwensi logis ketika masuk dalam organisasi ini mungkin itu berat dan memaksa. Tapi sebagai mana kata Satre "Manusia bertanggung jawab dengan Eksistensinya sendiri, setiap eksistensi yang dilakukannya cepat atau lambat akan berpengaruh pada eksistensis orang lain". Apa lagi kita telah terikat pada kostitusi kita, ini akan membuat kita akan semakin lebih berhati-hati lagi pada setiap tindakan kita karena setiap tindakan kita adalah cermin sejauh mana kita telah mengamalkan konstitusi kita. Sehingga tidak perlu ada penghianatan pada konstitusi kita ini kepada setiap kader, karena ini sama saja kita menghianati eksistensi kita sendiri dalam organisasi ini. Tanggug jawab yang lain selain kita bereksistensi dalam kostitusi HMI, tentu saja kita sebagai kader kita juga harus menjaga konstitusi dari bentuk penistaan apapun juga sebagai kader kita tidak bisa tinggal diam ketika konstitusi sebagai kristalisasi gagasan kita bersama sebagai kader dihianati oleh siapapun juga termasuk kader kita sendiri. Tugas kita adalah saling mengigatkan sesama kader bersama-sama menjaga dan mempelajarinya dengan penuh tanggung jawab. Ini sebagai bentuk janji kita menjaga eksistensi organisasi ini sampai kapanpun juga.
HMI akan tetap ada sebagai organisasi yang eksis, selama setiap kadernya menjaga konstitusinya, karena hanya inilah bentuk ikatan kita yang utama dalam organisasi ini. Tanpa konstitusi kita akan terpecah belah dalam eksisitensi kita masing-masing, sehingga tidak ada lagi "himpunan" dalam organisasi ini yang ada hanyalah individu-individu tanpa ikatan yang tidak jelas baik secara ideologi maupun visi dan misi (cita-cita). Satu lagi bentuk simbolis yang harus kita pahami adalah bentuk simbol/lambang HMI yang berbentuk "perisai" dari zaman dahulu perisai adalah lambang/berarti "perlindungan" apa arti itu bagi setiap kader. Artinya bahwa sebagai kader HMI kita harus terus menjaga HMI sampai kapanpun tidak terkecuali dengan yang ada didalamnya termasuk konstitusi, sehingga bagi siapa saja baik kader maupun bukan,. baik ia pemimpin HMI ataupun kader baru siap saja yang mencoba mengingkari segala kebenaran dengan menjadikanya tersembunyi atau tertutupi kita pantas untuk bertindak dan menggugatnya sebagai bentuk kita menjaga eksistensi HMI.