13 Maret 2010

HMI Inbagteng Bersuara di TVRI "Aksi Mahasiswa Yang Damai"

(HMI-ICM) Pada Hari Selasa, 8/03/2010 Puji Hartoyo Selaku Sekretaris HMI Badko Inbagteng di undang oleh TVRI Yogyakarta. Dalam acara "Dialog Publik" yang bertemakan Menggagas Aksi Mahasiswa Yang Damai, pada saat itu hadir sebagai panelis kedua, Ari Sujito Sosiolog yang juga Dosen UGM. Dalam perbincangan yang cukup hangat sekitar 60 Menit. Puji Hartoyo mendapatkan kesempatan pertama untuk berkomentar, "fenomena aksi Chaos antara mahasiswa dengan aparat keamanan, jika kita flashback ditahun '66 aksi tritura, tahun '74 yang kita kenal dengan peristiwa "Malari" dan reformasi '98 dimana aksi-aksi tersebut telah banyak memakan korban di pihak mahasiswa, sehingga dinamika aksi demonstrasi masa kini yang berujung hingga kerusuhan itu sesuatu yang dapat dipahami". Ari Sujito menambahkan "Demostrasi adalah sebuah Penggalangan masa, sehingga sangat dimungkinkan dari sekumpulan masa dapat sewaktu-waktu terjadi konflik karena disebakan heroisme masa yang terkadang sulit untuk di kontrol oleh Perangkat aksi". Moderator mencoba menarik pada fenomena aksi yang ada sekarang seperti kasus yang ada di Makasar, mengapa sampai terjadi kericuhan.

"Aksi yang terjadi di makasar, menurut pandangan saya itu sudah melampaui kewajaran, sebab disertai dengan pemblokiran jalan, perusakan hingga memancing kemarahan masyarakat dan saya juga membaca ada unsur-unsur kepentingan yang bermain" ujar Puji Hartoyo menanggapi pertanyan. Dari Ari Sujito, "Menurut penilaian saya kerusuhan yang terjadi di Makasar akibat aksi mahasiswa itu bukan "gerakan ekstra parlementer yang intelektual"
Sebelum acara ditutup Puji Hartoyo membuat pernyataan klarifikasi aksi di Makasar dan di beberapa kota lain yang dilakukan HMI yang menuai kerusuhan adalah yang dikenal dengan HMI-Diponegoro (HMI-Dipo), bukan HMI yang berada dalam koordinasi kami yaitu HMI- Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO). Puji Hartoyo menambahkan," Saya menjamin bahwa aksi yang dilakukan HMI-MPO diwilayah koordinasi kami terkait dengan "Kasus Century" berlangsung damai. "Seharusnya aksi mahasiswa mengedepankan "Pesan dalam Aksi" dan Tidak Mudah terprovokasi dengan hal-hal yang menyebabkan pesan aksi menjadi kabur, kemudian ia juga melihat bahwa keadaan saat ini berbeda dengan era-orde baru sehingga aksi yang di selimuti dengan kekerasan tidak relevan lagi perlu adanya modifikasi atau kreatifitas supaya aksi dapat menarik simpati masyarakat dan berlangsung damai".
Kesimpulan dari moderator Mahasiswa seharusnya dapat lebih dewasa dalam melakukan aksi karena mahasiswa adalah kaum intelektualnya masyarakat untuk menyampaikan aspirasi pada pemerintah, sehingga ia menghimbau agar aksi mahasiswa dikemudian hari dapat berlangsung dengan damai.

0 komentar:

Designed by - alexis 2008 | ICM