05 Juni 2008

Tolak BKM : Bungkam Kritik Mahasiswa !

M. Mahrus Ali*

Setelah berhasil ‘menyuap’ rakyat dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT), kini mahasiswa-pun jadi target penyuapan berikutnya. Program Bantuan Khusus Mahasiswa (BKM) sejumlah 500 ribu persemester bagi 400 ribu mahasiswa akan segera dikucurkan, inikah agenda Pemerintah membungkam nalar kritis mahasiswa ?

Langsung tunai, langsung habis…itulah kesan publik terhadap program ‘tebar rupiah’ sebesar 300 ribu sebagai kompensasi naiknya harga BBM. Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk menaikkan harga BBM sebesar 28,7 % maka konsekuensinya subsidi BBM dialihkan menjadi subsidi lansung dengan memberikan sejumlah uang kepada masyarakat yang tergolong miskin yang berjumlah 19,1 juta orang. Sungguh sangat tidak mendidik ! Pemerintah telah mendidik bangsanya dengan menjadi peminta-minta, pengemis, rakyat miskin rela berdesak-desakan demi 300 ribu yang mungkin tak cukup untuk seminggu

Tak beda dari BLT, Pemerintah luncurkan BKM, bantuan ini akan diberikan bagi 400 ribu mahasiswa dengan nominal 500 ribu persemester. Bagi mahasiswa yang kritis tentu tak akan mudah tergiur dengan uang yang tak seberapa itu bila dibandingkan penderitaan rakyat miskin yang harus mati karena kelaparan. Ironis memang, bahkan bisa dibilang strategi ini cukup ‘picik’ untuk meredam gejolak mahasiswa yang tak pernah berhenti mengkritik, protes terhadap kebijakan pemerintah selama ini. BKM tak lebih dari upaya disoreintasi pola pikir mahasiswa untuk selalu menanti bantuan dari pemerintah. Bagaimana sarjana Indonesia bisa maju, kritis, bebas dari perilaku korup, jika pemerintah sendiri yang mendorong mahasiswa untuk menjadi pengemis, selalu menengadahkan tangan untuk meminta bantuan.

Langsung dibantu, langsung diam, itulah yang diharapkan ketika mahasiswa menerima uang BKM 500 ribu, mereka langsung bisa diam tidak protas-protes terus terhadap kebijakan pemerintah. Lalu kalau bukan mahasiswa, siapa akan mengontrol pemerintah ? kekuasaan itu cenderung korup, apalagi tidak ada lagi pemantaunya. Jika kondisi ini terus berlanjut, ada kebijakan pemerintah yang ditentang, kasih uang. Semuanya serba uang. Maka tidak akan lama bangsa Indonesia akan hancur, hanya karena ribut dan merebut masalah uang.

Mendiknas, Bambang Sudibyo (Republika, 29/05) bisa saja berkilah dengan mengatakan bahwa dana BKM tidak diambil dari program BLT melainkan dari anggaran pendidikan. BKM bertujuan membantu mahasiswa yang tidak mampu. Meski demikian, timbul pertanyaan, mengapa baru sekarang BKM diluncurkan? Mengapa BKM hampir bersamaan dengan pengucuran dana BLT ?. Apakah SBY-JK takut diturunkan mahasiswa seperti layaknya Soeharto. Atau ini hanya rekayasa politik tebar pesona untuk menyambut Pemilu 2009 ?. Kondisinya memang cukup spekulatif. Namun yang jelas setiap kebijakan yang diambil pemerintah pasti akan ending-nya yang tidak lain adalah “menciptakan stabilitas nasional” untuk kepentingan politik yang lebih besar. Meski ini tak terungkap. Jelas tersirat dari kebijakan pemerintah yang ‘gagap realita’ sampai-sampai rakyat dan mahasiswa harus disuap agar tidak menentang pemerintah.Jika memang BKM murni untuk mahasiswa –khususnya bagi yang tidak mampu –dan tidak ada hidden agenda (agenda tersembunyi) di dalamnya, maka seharus BKM diberikan tidak pada saat kenaikan BBM.

Uang yang ditebar dalam bentuk BLT tidak sedikit. Pun demikian dana BKM, dengan maraknya agenda tebar rupiah dapat diasumsikan cara pandang penguasa saat ini “ .....sudahlah...rakyat kita lapar... kasih mereka uang, dijamin semua masalah selesai. Jangan lupa mahasiswa juga diberi uang, beri mereka jumlah yang lebih besar supaya tidak demo terus. Toh sebentar lagi juga rezim ini akan habis masanya. Ayo habiskan anggaran negara. Yang penting untuk rakyat, apapun caranya.......

Inikah logika yang dibangun para elit saat ini. Demi mempertahankan kekuasaan yang hanya tinggal menghitung bulan, segala cara ditempuh agar tetap bisa bertahan. Jika rakyat sudah disuap BLT dan mahasiswa akan dibungkam BKM, bukan tidak mungkin kalangan akademisi akan dipreteli juga untuk mendukung kekuasaan. Maka jadilah mereka –meminjam istilah Julien Benda-pengkhianatan intelektual.

BKM dan Gerakan Mahasiswa
Fajdroel Rahman (Kompas, 29/05) juga mengkritik keras BKM, bahkan dia tak segan-segan mengatakan bahwa hal tersebut tak lain adalah suap untuk mahasiswa. Diakhir tulisannya dia mengutip ungkapan Soe Hoe Gie “lebih baik diasingkan daripada harus menyerah pada kemunafikan”. Ini peringatan keras untuk kaum intelektual, terdidik dan terpelajar khususnya mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan). Maka jika mahasiswa lengah, lalai atau terbuai dengan belaian BKM, tunggulah saat kematian gerakan mahasiswa.

BKM adalah pemandulan gerakan mahasiswa gaya baru, kalau dulu zaman orba ada NKK BKK, kini model ini menjelma lebih soft bahkan beraroma materialis yaitu dengan lembaran rupiah. Lima lembar kertas ratusan ribu akan melemahkan jiwa perlawanan mahasiswa terhadap realita yang terjadi. Dengan BKM mahasiswa akan dirubah cara pandangnya dalam melihat kebijakan pemerintah. Program tersebut tak lebih dari upaya menarik simpati mahasiswa yang juga terkena imbas kenaikan BBM. Singkat kata, mahasiswa juga dapat merasakan program bagi-bagi uang ala pemerintah saat ini. BLT dan BKM adalah saudara kembar yang akan dijadikan bahan kampanye pemilu 2009. Dua program itulah yang akan selalu menjadi headline ampuh ketika para elit yang berkuasa saat ini ingin tampil kembali dipentas politik nasional.

Tolak BKM, karena ini jelas sangat politis, tidak murni untuk membantu dunia pendidikan. BKM hanya akan membenamkan kesadaran kritis mahasiswa dan menodai jiwa intelektual mahasiswa. Bagi mahasiswa yang memang butuh bantuan dana kuliah, masih banyak lembaga-lembaga lain yang menyediakan beasiswa, daripada mahasiswa harus menari diatas penderitaan rakyat yang hanya mendapat 300 ribu untuk menyambung hidunya, lebih baik kita tolak BKM. Bagi mahasiswa yang tercerahkan tentu tidak akan sudi nilai suci perjuangannnya digantikan lembaran rupiah.

* redaktur inbagteng cyber media, pengurus HMI Badko Inbagteng 2007-2009

1 komentar:

naruto onepiece mengatakan...

memang pmerintah sekarang agak lemoot ya.
http://politik.infogue.com/tolak_bkm_bungkam_kritik_mahasiswa_

Designed by - alexis 2008 | ICM