Bebaskan Indonesia 100%
dari Cengkeraman Asing dan Komplotannya !!
Sejak awal, HMI telah memprediksikan bahwa rezim SBY-JK akan menempuh opsi menaikkan BBM di tengah naiknya harga BBM di tingkat pasar internasional. Opsi menaikkan BBM merupakan hal yang alamiah dan logis saja dari garis kebijakan ekonomi politik rezim SBY-JK yang menganut jalan neoliberalisme dan watak pemerintahannya yang tidak berpihak kepada rakyat mayoritas yang terpinggirkan. Jalan neoliberalisme pasti akan menyesuaikan diri dengan tren pasar dan akan memenangkan kepentingan pasar ketimbang kepentingan rakyat kebanyakan. Maka demikianlah yang terjadi pada masa rezim SBY-JK. Sebanyak tiga kali menaikkan harga BBM dalam masa kepemerintahannya yang belum genap lima tahun.
Rezim SBY-JK lebih tepat disebutkan sebagai rezim kepanjangan tangan asing dan komplotannya di dalam negeri dengan cara memanipulasi pilihan rakyat lewat instrumen demokrasi, Pemilu. Pilar asing dan gengnya tampak dengan nyata dalam komposisi Tim Ekonomi dan Moneter kabinet SBY-JK.
Tim Ekonomi dan Moneter kabinet SBY-JK yang terdiri dari Srimulyani, Budiono, Mari Elka Pangestu, Abu Rizal Bakrie dan lain-lain sama sekali tidak berhasil mengatasi krisis ekonomi Indonesia yang masih berlangsung hingga hari ini. Anehnya, SBY-JK sama sekali tidak menyingkirkan Tim Ekonomi dan Moneter yang sudah terbukti gagal tersebut. Ini membuktikan bahwa SBY-JK juga merupakan bagian dari mereka.
Mencermati masalah tersebut, sudah saatnya bangsa ini bebas dari asing dan komplotannya agar Indonesia benar-benar mandiri 100% seperti cita-cita bangsa ini didirikan. Selama kuku-kuku kekuasaan asing masih mencengkram bangsa ini, seperti yang terwujud dalam Utang Luar Negeri dan perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di sektor keuangan, telekomonikasi, pertambangan dan sektor-sektor strategis lainnya di Indonesia, maka jangan harap Indonesia akan bisa maju dan makmur. Maka dari itu, momentum menggeloranya ketidakpuasan masyarakat kepada rezim SBY-JK dewasa ini, harus dijadikan sebagai momentum pembebasan Indonesia 100% dari asing dan antek-anteknya yang menjelma menjadi elit-elit politik nasional. Elit-elit politik oportunis yang mengangkangi rakyat dan berpura-pura cinta tanah air inilah yang merusak bangsa ini hingga tidak bisa keluar dari jebakan krisis selama bertahun-tahun.
Menjelang masa Pemilu yang semakin dekat, elit-elit politik oportunis yang kedoknya sudah ketahuan sebagai komplotan asing tersebut harus dicegah untuk tidak tampil sebagai pemimpin dalam setiap jalur, mulai dari jalur legislatif, eksekutif dan yudikatif. Pencegahan ini berguna untuk mencapai cita-cita Indonesia pasca Pemilu 2009 yang mandiri 100% dan bebas 100% dari kekuasaan asing dan komplotannya. Dengan demikian, tujuan Pemilu sebagai sarana mensejahterakan rakyat dapat dicapai.
Untuk itu, HMI di berbagai daerah harus aktif melakukan gerakan penyadaran publik untuk tujuan Indonesia pasca Pemilu 2009 yang mandiri 100% dan bebas 100% dari cengkeraman asing dan komplotan domestiknya.
Sumber : Panduan Aksi PB HMI MPO
Mencermati masalah tersebut, sudah saatnya bangsa ini bebas dari asing dan komplotannya agar Indonesia benar-benar mandiri 100% seperti cita-cita bangsa ini didirikan. Selama kuku-kuku kekuasaan asing masih mencengkram bangsa ini, seperti yang terwujud dalam Utang Luar Negeri dan perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di sektor keuangan, telekomonikasi, pertambangan dan sektor-sektor strategis lainnya di Indonesia, maka jangan harap Indonesia akan bisa maju dan makmur. Maka dari itu, momentum menggeloranya ketidakpuasan masyarakat kepada rezim SBY-JK dewasa ini, harus dijadikan sebagai momentum pembebasan Indonesia 100% dari asing dan antek-anteknya yang menjelma menjadi elit-elit politik nasional. Elit-elit politik oportunis yang mengangkangi rakyat dan berpura-pura cinta tanah air inilah yang merusak bangsa ini hingga tidak bisa keluar dari jebakan krisis selama bertahun-tahun.
Menjelang masa Pemilu yang semakin dekat, elit-elit politik oportunis yang kedoknya sudah ketahuan sebagai komplotan asing tersebut harus dicegah untuk tidak tampil sebagai pemimpin dalam setiap jalur, mulai dari jalur legislatif, eksekutif dan yudikatif. Pencegahan ini berguna untuk mencapai cita-cita Indonesia pasca Pemilu 2009 yang mandiri 100% dan bebas 100% dari kekuasaan asing dan komplotannya. Dengan demikian, tujuan Pemilu sebagai sarana mensejahterakan rakyat dapat dicapai.
Untuk itu, HMI di berbagai daerah harus aktif melakukan gerakan penyadaran publik untuk tujuan Indonesia pasca Pemilu 2009 yang mandiri 100% dan bebas 100% dari cengkeraman asing dan komplotan domestiknya.
Sumber : Panduan Aksi PB HMI MPO
0 komentar:
Posting Komentar