Purwokerto, Inbagteng Cyber Media.
Musyawarah Daerah ke-XXII HMI Badko Indonesia Bagian Tengah berlangsung meriah. Bertempat di Purwokerto, 25-26 Juli 2009. Beberapa cabang hadir diantaranya HMI cabag Wonosobo, Purwokerto, Yogyakarta, Sleman, Purworejo, Semarang dan Surabaya. Dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Umum PB HMI dan dilanjutkan dengan stadium general yang mengangkat tema “Revitalisasi Perkaderan dalam rangka Pemberdayaan Umat Sebagai upaya Perlawanan terhadap Neoliberalisme”. Hadir sebagai pembicara Ketua PB HMI Khozin dan Ketua HMI Badko Inbagteng Moh. Syafi’ie.
Dalam pemaparannya Khozin menyatakan bahwa isu perlawanan terhadap neo liberalisme sebenarnya sudah tidak asing lagi di Indonesia. Gerakan melawan neoliberal sudah dimulai sejak lama. Tapi saat ini penting dihidupkan kembali karena dampak kebijakan neoliberal memang terasa menghimpit ekonomi rakyat Indonesia, ungkap Khozin.
Sedangkan Syafiie lebih mengupas soal perihal perjuangan dan perkaderan di tubuh HMI. Menurutnya perjuangan dan perkaderan HMI sudah sangat memprihatinkan. Perkaderan lumpuh karena memang tidak ada perhatian yang serius dari struktur HMI. Dan konteks perjuanganpun mati akibat tidak adanya isu bersama yang diangkat dari basis gerakan HMI, lebih banyak isu yang dibuat oleh elit dan tidak berbasis, ungkap Syafiie
Kedua pembicara sepakat bahwa neoliberal merupakan musuh bersama. Neoliberalisme menurut keduanya menjadi sentrum persoalan munculnya krisis kemiskinan, krisis kemanusiaan dan termasuk menjadi salah satu penyebab pelemahan semangat perjuangan gerakan.
Dalam sesi tanya jawab salah seorang peserta Dimas dari Purwokerto berpendapat bahwa konteks neoliberalisme sangat susah untuk dilawan. Kita butuh positioning dan fokus perlawanan yang lebih terarah. Salah satunya adalah lewat pembentukan paradigma atau cara pandang gerakan. Neolib susah dilawan karena paradigma kita telah dihegemoni oleh Neolib, ungkap Dimas berapi-api.
Stadium general berlangsung menggairahkan. Harapan-harapan akan hadirnya isu alternatif gerakan menjadi isu bersama yang penting. Termasuk pengharapan dari peserta akan keseriusan PB HMI untuk memperhatikan persoalan perkaderan sehingga etos juang kader akan bisa dijaga.
0 komentar:
Posting Komentar