30 Juli 2009

Badko Inbagteng 2007-2009 telah Demisioner

Purwokerto, Inbagteng Cyber Media.

Musyawarah Daerah ke-XXII HMI Badko yang berlangsung di Purwokerto, 25-26 Juli 2009 secara konstitional telah mendemisionerkan kepengurusan HMI Badko Inbagteng 2007-2009. Sebagaimana tertulis dalam Laporan Pelaksanaan Tugas (LPT) bahwa kepengurusan ini telah melangsungkan proses pendampingan dan perkaderan. Pendampingan dilakukan dengan dilakukannya rapat pimpinan cabang yang dilaksanakan di cabang-cabang di tengah, pelaksanaan diskusi dan penerbitan media. Sedangkan tugas perkaderan dilakukan dengan melakukan pendorongan, diskusi dan pendelegasian pemandu terhadap beberapa cabang yang mau melangsungkan perkaderan.

Selain itu kepengurusan Badko Inbagteng telah melakukan proses pembagian tugas diantara pengurus. Pembagian tugas dilakukan untuk menghindari kerja-kerja personal dari kepengurusan. Berikut beberapa ikhtiar yang telah dilangsungkan kepengurusan Badko Inbagteng sebagaimana dalam LPT, seperti diungkap dalam LPT bahwa agenda-agenda yang telah dilangsungkan ini ialah semata-mata untuk tugas perkaderan dan pendampingan, diantaranya :

1. Koordinasi Cabang-Cabang :
• 21 November 2007 bertempat di HMI Cabang Wonosobo melakukan koordinasi cabang-cabang di Indonesia Bagian Tengah. Membahas permasalahan dan agenda yang akan dilaksanakan.
• 17 Pebruari 2008 bertempat di HMI Cabang Wonosobo dilangsungkan rapat pimpinan cabang yang membincangkan persiapan pleno II PB HMI dan agenda perkaderan
• 7 Maret 2008 bertempat di HMI Cabang Purworejo dilangsungkan kembali rapat pimpinan cabang dengan agenda pendalaman terhadap tema PB HMI, pembahasan konstitusi dan rencana pembentukan PTK se- Inbagteng. Di forum ini terbentuk “Forum Komunikasi Hijau Hitam” yang dikoordinasi oleh Ibnu Muzab Ary.
• 16 Maret 2008 bertempat di HMI Cabang Yogyakarta dilangsungkan rapat tim konstitusi dan konsep PTK se-Inbagteng. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dilangsungkan di Purworejo.
• 22-23 Maret 2008 bertempat di HMI Cabang Semarang dilangsungkan rapimcab dengan agenda sosialisasi konsep pleno II PB HMI
• 13 Mei 2008 bertempat di HMI Cabang Wonosobo dilangsungkan rapat pimpinan cabang untuk mengambil sikap terhadap Pilkada di Jateng
• 27 Desember 2008 bertempat di lokasi Pleno III PB HMI dilangsungkan Rapat Pimpinan Cabang untuk membahas isu bersama HMI Badko Inbagteng
• 7 Maret 2009 bertempat di HMI Cabang Semarang dilangsungkan rapat pimpinan cabang untuk mempersiapkan agenda kongres
• Sharing dan diskusi pra Kongres di HMI Cabang Malang yang dilaksanakan pada 18 Maret 2009
• 25 Maret 2009 bekerjasama dengan HMI Cabang Sleman melangsungkan rapincab dengan agenda menyiapkan materi-materi kongres
• 10-11 April 2009 bekerjasama dengan HMI cabang Surabaya melangsungkan rapat pimpinan cabang untuk membahas persiapan dan materi kongres.
• 2-3 Mei 2009 bekerjasama dengan HMI Cabang Purworejo melangsungkan rapat pimpinan Cabang
• 30 Mei 2009 bekerjasama dengan HMI Cabang Yogyakarta dilangsungkan rapat pimpinan cabang untuk membahas progress report pembahasan materi kongres di cabang-cabang.
• Pertemuan-pertemuan internal pengurus Badko dan Pengurus cabang

2. Kajian Strategis :
• Stadium General Pelantikan HMI Badko Inbagteng yang berlangsung pada 21 November 2007 di Gedung Organisasi Wanita. Temanya tentang “Menanya Ulang Peran Negara Kekinian : Diskursus HegemoniNeo Liberalisme di Era Reformasi”. Pembicara Ketua PB HMI Syahrul Effendi Dasopang dan DPRD Wonosobo
• Dialog internal pada 21 November 2007 tanggal mengupas tema PB HMI "Memperkokoh negara menuju masyarakat tamaddun (peradaban) Indonesia baru dan Maju". Diisi langsung oleh Ketua PB HMI Syahrul Effendi Dasopang.
• Dialog gerakan dengan tema "Refleksi Gerakan Mahasiswa 1998" sebagai pembicara Ashad Kusuma Djaya. Diskusi ini merupakan kerjasama dengan HMI Cabang Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 2008.
• Diskusi “Strategi Gerakan HMI di Kampus” bekerjasama dengan HMI Cabang Semarang yang dilangsungkan pada 22 Maret 2008. Pembicara Azwar M. Syafe’I Ketua Komisi Pemuda dan Kemahasiswaan PB HMI.
• Diskusi Politik bekerjasama dengan HMI Cabang Wonosobo. Berlangsung pada 13 Mei 2008 dengan tema “Pilkada antara Harapan dan Realita”. Hadir sebagai pembicara Herry Setiawan Ketua Komisi Politik PB HMI dan Aktifis Politik Wonosobo.
• Diskusi Tokoh dengan tema “Membaca Sosok Mohammad Natsir dalam Konteks Indonesia Kekinian” (Refleksi 100 tahun Kelahiran Mohammad Natsir). Diskusi ini bekerjasama dengan HMI Cabang Purworejo yang berlangsung pada 24-25 Juli 2008. Hadir sebagai pembicara Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia Cabang Yogyakarta.
• Diskusi Syawal dengan tema “Syawal dan Menatap Masa Depan yang Cerah” dengan pembicara Ashad Kusumadjaya. Diskusi berlangsung di HMI Cabang Yogyakarta pada tanggal 13 oktober 2008.
• Diskusi Pra Kongres “Konsep Kongres ke-27 PB HMI” dengan pembicara Koordinator SC Kongres Azwar M. Syafe’I dan Koordinator Tim Pekerja Kongres Roni Hidayat. Diskusi ini bekerjasama dengan HMI Cabang Semarang.
• Diskusi Pra Kongres “Gagasan Konstitusi HMI kedepan” dengan pembicara Roni Hidayat. Acara ini berlangsung pada 25 Maret 2009 dan merupakan kerjasama HMI Badko Inbagteng, Korps Pengader Nasional dan HMI Cabang Sleman bertempat di Gedung Amal Insan Cita.
• Diskusi Internal dengan tema “Memikir Ulang Eksistensi Lembaga Internal HMI” dengan pembicara Moh. Syafi’ie. Acara ini adalah kerjasama antara HMI Badko Inbagteng dan HMI cabang Surabaya yang berlangsung pada 10 April 2009.
• Diskusi dengan tema “Independesi HMI di tengah Hegemoni Pasar” dengan pembicara Ikhwanus Shofa. Acara ini berlangsung pada 2 Mei 2009 bertempat di Bumi Kemah Purworejo. Acara ini adalah kerjasama antara HMI Badko Inbagteng dengan HMI Cabang Purworejo.
• Diskusi dengan tema “Hilangnya Indonesia di Tangan Rezim Neolib dan Prediksi Pilpres 2009”. Hadir sebagai pembicara Tri Guntur Narwaya Direktur Resist Book. Acara ini berlangsung pada 30 Mei 2009 bertempat di HMI Cabang Yogyakarta.

3. Perkaderan:
• Menyiapkan pemandu dan pemateri untuk beberapa cabang yang melangsungkan pelatihan baik LKI ataupun LKII, diantaranya : HMI Cabang Jepara (LK1), HMI Cabang Malang (LKI dan LKII), HMI Surabaya (LKI), HMI Cabang Purworejo (LKI) dan HMI cabang Wonosobo (LKI dan LKII).
• Temu Pengader Regional HMI Inbagteng yang berlangsung pada 22-24 Agustus 2008. Acara ini berlangsung di Wonosobo
• Diskusi Perkaderan dengan tema “Strategi Meningkatkan Standar Mutu Pelatihan HMI” dengan Pembicara kanda Mahlani. Acara ini berlangsung pada tanggal 25 Maret 2009 atas kerjasama HMI Badko Inbagteng, KPN dan HMI Cabang Sleman.
• Menyiapkan desain pamflet untuk cabang-cabang dalam rangka rekruitmen anggota.
• Melangsungkan out bound sebagai sarana kesetiakawanan cabang-cabang diantaranya out bound yang berlangsung di Wonosobo pada 23 Agustus 2008 dan out bound yang berlangsung di Purworejo pada 3 Mei 2009

4. Media dan Informasi :
• Pembuatan dan update Media Inbagteng Cyber Media “hmiinbagteng.blogspot.com”.
• Penerbitan Koran dinding “Metamorfosa”.
• Pembuatan milis internal HMI Inbagteng
• Pendampingan media on line yang ada di tingkatan cabang-cabang.


selengkapnya.....

29 Juli 2009

Melawan Neolib Dengan Paradigma

Purwokerto, Inbagteng Cyber Media.


Musyawarah Daerah ke-XXII HMI Badko Indonesia Bagian Tengah berlangsung meriah. Bertempat di Purwokerto, 25-26 Juli 2009. Beberapa cabang hadir diantaranya HMI cabag Wonosobo, Purwokerto, Yogyakarta, Sleman, Purworejo, Semarang dan Surabaya. Dimulai dengan pembukaan oleh Ketua Umum PB HMI dan dilanjutkan dengan stadium general yang mengangkat tema “Revitalisasi Perkaderan dalam rangka Pemberdayaan Umat Sebagai upaya Perlawanan terhadap Neoliberalisme”. Hadir sebagai pembicara Ketua PB HMI Khozin dan Ketua HMI Badko Inbagteng Moh. Syafi’ie.

Dalam pemaparannya Khozin menyatakan bahwa isu perlawanan terhadap neo liberalisme sebenarnya sudah tidak asing lagi di Indonesia. Gerakan melawan neoliberal sudah dimulai sejak lama. Tapi saat ini penting dihidupkan kembali karena dampak kebijakan neoliberal memang terasa menghimpit ekonomi rakyat Indonesia, ungkap Khozin.

Sedangkan Syafiie lebih mengupas soal perihal perjuangan dan perkaderan di tubuh HMI. Menurutnya perjuangan dan perkaderan HMI sudah sangat memprihatinkan. Perkaderan lumpuh karena memang tidak ada perhatian yang serius dari struktur HMI. Dan konteks perjuanganpun mati akibat tidak adanya isu bersama yang diangkat dari basis gerakan HMI, lebih banyak isu yang dibuat oleh elit dan tidak berbasis, ungkap Syafiie

Kedua pembicara sepakat bahwa neoliberal merupakan musuh bersama. Neoliberalisme menurut keduanya menjadi sentrum persoalan munculnya krisis kemiskinan, krisis kemanusiaan dan termasuk menjadi salah satu penyebab pelemahan semangat perjuangan gerakan.

Dalam sesi tanya jawab salah seorang peserta Dimas dari Purwokerto berpendapat bahwa konteks neoliberalisme sangat susah untuk dilawan. Kita butuh positioning dan fokus perlawanan yang lebih terarah. Salah satunya adalah lewat pembentukan paradigma atau cara pandang gerakan. Neolib susah dilawan karena paradigma kita telah dihegemoni oleh Neolib, ungkap Dimas berapi-api.

Stadium general berlangsung menggairahkan. Harapan-harapan akan hadirnya isu alternatif gerakan menjadi isu bersama yang penting. Termasuk pengharapan dari peserta akan keseriusan PB HMI untuk memperhatikan persoalan perkaderan sehingga etos juang kader akan bisa dijaga.Rata Penuh


selengkapnya.....

18 Juli 2009

Musbadko Akan Digelar di Purwokerto

Inbagteng Cyber Media

Musyarawah Badan Koordinasi (Musbadko) ke-XXII HMI Badan Koordinasi Indonesia Bagian Tengah dalam waktu dekat akan digelar, tepatnya pada Sabtu–Minggu (25-26/7) di HMI Cabang Purwokerto. Acara ini akan dimulai pada Sabtu (25/7) pukul 08.00 WIB sebagaimana terlampir dalam Proposal Musbadko 2009 dan Undangan yang telah disebar ke seluruh cabang se-Inbagteng. Salah satu rangkaian kegiatan Musbadko adalah Stadium General dengan tema “Revitalisasi Perkaderan dalam Kerangka Pemberdayaan Ummat sebagai Upaya Perlawanan terhadap Neoliberalisme” dengan narasumber antara lain ; Formateur PB HMI, Supari, Azwar M. Syafii, Moh. Syafi’ie.

Musyawarah Badan Koordinasi adalah musyawarah utusan cabang-cabang di wilayah Badan Koordinasi yang diadakan 2 (dua) tahun sekali (Pasal 44 poin a). Kekuasaan dan Kewenangan Musyawarah Badan Koordinasi adalah memilih 3 (tiga) orang calon Ketua Umum dan menentukan haluan program kerja Badko (Pasal 44 poin b).


Kegiatan ini mengambil tema “Revitalisasi Perkaderan dalam Kerangka Pemberdayaan Ummat sebagai Upaya Perlawanan terhadap Neoliberalisme.” Hal ini berangkat dari pemahaman bahwa HMI sebagai organisasi perkaderan dan perjuangan bertujuan untuk membangun kapasitas manusia yang menerjemahkan nilai-nilai ke-ilahian demi terwujudnya sebuah tatanan masyarakat yang di ridhoi Allah. Kondisi yang terjadi pada saat ini di tubuh himpunan berada dalam titik yang sangat memprihatinkan. Sebuah kondisi dimana menurunnya kapasitas kader dalam beberapa kurun waktu terakhir ini. Memang ironi, jika kita melihat kebesaran himpunan yang dibesarkan oleh tradisi pemahaman ke-Islaman Pembangunan kapasitas kader merupakan hal yang paling utama bagi perbaikan kondisi ke depan.[pnt]

selengkapnya.....

10 Juli 2009

E-book Perkaderan II Telah Dirilis

ICM-

Meski telah memasuki masa demisioner pasca Kongres ke-27 di Jogjakarta yang lalu, Badko Inbagteng Cyber Media tetap merilis E-Book Perkaderan jilid II. E-book ini merupakan penyempurnaan dari E-book jilid I yang hanya memuat beberapa artikel perkaderan. E-book yang berjumlah seratus halaman lebih ini dihimpun dari beberapa tulisan terkemuka yang mengupas seputar perkaderan, khittah perjuangan, intelektual profetik serta wacana keilmuan lainnya. Dengan dirilisnya e-book perkaderan jilid II ini diharapkan gagasan progresif seputar perkaderan senantiasa dapat dikaji dan terus dikembangkan oleh generasi ke generasi bahkan tidak oleh kalangan internal HMI saja.

E-book yang terdiri dari dua puluh tema bahasan ini tentunya akan dapat memberikan tambahan referensi baru –diantara rujukan yang sudah ada-dalam bentuk electronic book yang sangat efisien dan handy. Hadirnya e-book ini juga tidak lepas dari upaya membangun paperless administration (administrasi tanpa kertas) dimana saat ini kita berada pada digital zone. Semua media hadir dalam format digital dan berbasis electronik. Semoga dengan hadirnya E-book sederhana ini dapat menjadi sumbangsih redaksi Inbagteng Cyber Media (ICM) yang akan terus bermanfaat dalam konteks peningkatan pemahaman seputar perkaderan, khittah perjuangan serta wacana keilmuan lainnya.

selengkapnya.....

06 Juli 2009

Jelang Pilpres, PB HMI Keluarkan Maklumat

“HMI sebagai organisasi mahasiswa tetap pada posisi netral, independen, dan tidak terlibat dalam aksi dukung mendukung calon presiden dan calon wakil presiden tertentu, atau mengarahkan aspirasi politiknya ke calon presiden dan wakil presiden tertentu”

Jakarta, (Inbagteng Cyber Media)

Sumber : HMINews.com
Pilpres adalah momen yang bersejarah dan akan menjadi catatan penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, sebagai bagian dari bangsa HMI MPO turut menghimbau seluruh elemen bangsa dalam menghadapi Pemilu yang tertuang dalam Maklumat tentang Sikap HMI (MPO) terhadap Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009.

Ada lima (5) poin penting yang ditegaskan dalam Maklumat tersebut, antara lain mengenai netralitas HMI, Daftar Pemilih Tetap (DPT), kompetisi secara fair dan bersikap sebagai negarawan yang siap menang-kalah serta tidak mempolisitir agama untuk kepenting Pilpres. Sedangkan imbauan untuk Capres/Cawapres terpilih, HMI MPO mendesak untuk segera menuntaskan UU Tipikor, mereview (meninjau ulang) UU Badan Hukum Pendidikan (BHP) serta penyelamatan aset-aset bangsa, independensi (kemandirian ekonomi) dan tetap menjaga martabat-kedaulatan bangsa. Kemudian bagi seluruh elemen gerakan mahasiswa, PB HMI menghimbau untuk tetap mengkritisi janji-janji para Capres pada saat kampanye dan menagihnya jika kelak terpilih nanti.
berikut naskah maklumat tersebut;

SIKAP HMI (MPO) TERHADAP
PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009
Pemilihan Presiden secara langsung yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Juli 2009 terlalu penting untuk dilewatkan begitu saja oleh seluruh komponen bangsa, terutama oleh mahasiswa. Oleh karena itu perlu ada langkah nyata dari semua komponen bangsa untuk memastikan bahwa proses Pilpres 2009 ini berjalan dengan baik sesuai dengan azas-azas pemilu yang jujur dan adil dan menghasilkan kepemimpinan nasional yang memihak pada kepentingan dan aspirasi rakyat.
Terkait dengan Pilpres 2009, Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) sebagai salah satu komponen bangsa menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Himpunan Mahasiswa Islam (MPO) sebagai organisasi mahasiswa tetap pada posisi netral, independen, dan tidak terlibat dalam aksi dukung mendukung calon presiden dan calon wakil presiden tertentu, atau mengarahkan aspirasi politiknya ke calon presiden dan wakil presiden tertentu. HMI (MPO) tetap pada khitahnya yaitu hanya berkepentingan untuk memastikan bahwa agenda-agenda rakyat diperjuangkan oleh seluruh calon presiden dan wakil presiden.
2. Mendesak kepada penyelenggara Pilpres yaitu KPU untuk menjaga sikap netralitasnya dan bekerja secara profesional. Menyangkut Daftar Pemilih Tetap (DPT) HMI (MPO) meminta kepada KPU untuk terus melakukan perbaikan dan memberikan kemudahan kepada warga negara untuk menggunakan hak pilihnya sehingga tidak terjadi pemberangusan hak politik rakyat.
3. Meminta kepada semua calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres tetap mengedepankan sikap negarawan, siap menang dan kalah, berkompetisi secara sehat, menghindari politik uang dan tidak melakukan politisasi agama dalam meraih dukungan.
4. Kepada semua calon presiden dan wakil presiden siapapun nantinya yang terpilih, HMI (MPO) meminta untuk menuntaskan agenda-agenda rakyat, yaitu:
a.Konsisten dalam melakukan pemberantasan korupsi dengan memperkuat dan mempertahankan fungsi dan peran KPK melalui UU TIPIKOR yang tidak mengebiri kewenangan dan efektifitas kerja-kerja KPK.
b.Meninjau ulang UU BHP yang berpotensi membawa sistem pendidikan nasional ke arah komersialisasi dan liberalisasi.
c. Menyelamatkan dan mendayagunakan asset-aset negara yang penting termasuk kekayaan sumberdaya alam untuk sebesar-sebesarnya bagi kemakmuran rakyat.
d. Menciptakan dan melakukan program-program nasional yang mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi nasional khususnya dalam bidang energi dan pangan.
e. Menjaga martabat, harga diri dan kedaulatan bangsa dari segala intervensi asing yang merugikan kepentingan nasional baik langsung maupun tidak langsung.
f. Memperhatikan aspirasi umat Islam secara proporsional dengan tetap menjaga kebinekaan dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.
5. Menyerukan kepada seluruh elemen gerakan mahasiswa untuk menyimak, dan mencatat seluruh janji-janji calon presiden dan wakil presiden selama masa kampanye baik yang terucap maupun yang tersurat yang pada nantinya akan ditagih ketika mereka terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia.
Billahittaufiq wal hidayah.


selengkapnya.....
Designed by - alexis 2008 | ICM