20 April 2008

HMI Cabang Wonosobo Gelar Konferca ke-XIII

Oleh Angga Dewa
Wonosobo, (inbagteng cyber media)
Proses perjalanan konferensi XIII Himpunan mahasiswa Islam Cabang Wonosobo yang dibuka oleh Ketua Badko Inbagteng, Muhammad Syafi'ie bertempat di aula masjid jami’ Wonosobo pada Kamis (17/04). Konferensi dilanjutkan di Villa Andongsili. Perjalanan konferensi kali ini rasanya memberikan nuansa yang sangat berbeda dari proses perjalanan konferensi yang sebelumnya. Hal tersebut ditandai dengan begitu antusiasnya para kader untuk menguikuti ritual tahunan yang sakral tersebut. Tema konferensi kali ini adalah “Progresifitas Kesadaran Perjuangan Kader Insan Ulil Albab Sebagai Wujud Pembelaan Kaum Mustadz’afiin Menuju Masyarakat Tamaddun”.

Diskusi-diskusi sengit mewarnai seluruh rangkaian acara Konferensi XIII kali ini, dari pembahasan tata tertib persidangan, pandangan umum tentang LPJ, musyawarah penentuan status LPJ yang walaupun akhirnya LPJ HMI Cabang Wonosobo periode 1428-1429 H diterima, pembahasan pedoman kerja Cabang berlangsung juga dengan sangat alot diskusi-diskusi yang serius untuk membuat konsep yang lebih baik, dari bagaimana HMI Cabang Wonosobo berbicara dalam kontek lokal sampai mengupas masalah konteks nasional. Sampai pembahasan tatib pemilihan formatur dan mid formatur serta pemilihan formatur yang berlangsung dengan penuh keharuan. Penjaringan calon formatur terpilih 3 orang calon formatur pertama Ahmad khairul Umam Nur Idris yang kemarin sebagai sekretaris umum Cabang kedua, Abdullah Amna yang kemarin sebagai kabid perkaderan Cabang serta saya sendiri Muhammad Nurdin yang kemarin sebagai ketua umum HMI Cabang Wonosobo terpilih kembali. Ketiga calon formatur melakukan musyawarah dengan penuh hikmat dan keharuan sehingga terjadilah proses tangisan yang memang tidak terbendung lagi.

Pertanyaan yang muncul kemudian, kenapa harus dilalui dengan proses tangisan? hal ini mungkin tidak pernah dialami oleh organisasi manapun ketika terjadi pemilihan seorang ketua pemimpin dan bahkan biasanya berebut untuk menjadi seorang ketua atau pemimpin sehingga tidak jarang harus melakukan kecurangan. Tetapi di HMI, khususnya Cabang Wonosobo proses pemilihan yang diperebutkan apalagi dengan kecurangan sangat jauh dari kultur dan bahkan itu adalah jalan kejahiliyahan, jalan saithon yang diharamkan. Proses tangisan terjadi karena kita sudah mencapai tingkat kesadaran yang penuh akan tugas dan tanggung jawab kepemimpinan, yang itu semua akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt. Jadi kader-kader HMI sadar betul bahwa peoses kepemimpinan bukan untuk diperebutkan tetapi dengan kepemimpinan itu terpikul tugas dan tanggungjawab yang sangat besar untuk tercapainya cita-cita masyarakat yang diridhoi oleh Allah SWT.

Jadi, proses tangisan yang terjadi bukan karena cengeng tapi karena proses perenungan yang mendalam yang dilakukan dengan penuh kesadaran dengan pikiran yang jernih serta hati yang bersih. Dengan melalui musyawarah calon formatur terpilihlah saudara Ahmad Khairul Umam Nur Idris sebagai fomatur dibantu mid formatur Abdullah Amna, Ari yulianto serta Menik Hidayastuti. Saya optimis kedepan HMI Cabang Wonosobo akan lebih baik, dan mohon doa restu kepada seluruh kader HMI kedepan HMI Cabang Wonosobo bisa lebih baik. ALLAHUAKBAR………….!!!!!


0 komentar:

Designed by - alexis 2008 | ICM