Badko Inbagteng Adakan Rapat Kerja
Purwokerto, (inbagteng cyber media)
Untuk memperlancar kinerja Badko Inbagteng, hari Jum’at (4/1) pengurus badko mengadakan raker di Purwokerto yang dihadiri oleh beberapa pengurus bidang. Rapat tersebut merupakan follow up dari pertemuan pertama badko di Wonosobo usai pelantikan November lalu.
Sebelum masuk ke pembahasan bidang per bidang, ketua umum badko menyampaikan beberapa hal terkait apa target yang hendak diraih badko dalam dua tahun kedepan. Moh. Syafi’ie menegaskan bahwa Badko harus membuat satu atau beberapa program yang dapat menjadi icon bagi badko. “Badko harus punya karya nyata,” ungkap Syafi’ie dalam sambutannya.
Purwokerto, (inbagteng cyber media)
Untuk memperlancar kinerja Badko Inbagteng, hari Jum’at (4/1) pengurus badko mengadakan raker di Purwokerto yang dihadiri oleh beberapa pengurus bidang. Rapat tersebut merupakan follow up dari pertemuan pertama badko di Wonosobo usai pelantikan November lalu.
Sebelum masuk ke pembahasan bidang per bidang, ketua umum badko menyampaikan beberapa hal terkait apa target yang hendak diraih badko dalam dua tahun kedepan. Moh. Syafi’ie menegaskan bahwa Badko harus membuat satu atau beberapa program yang dapat menjadi icon bagi badko. “Badko harus punya karya nyata,” ungkap Syafi’ie dalam sambutannya.
Pemaparan Bidang
Eksplorasi per bidang di mulai dari bidang penelitian dan perkaderan yang diwakili oleh Wahid Hasyim. Agenda terdekat bidang ini adalah akan melakukan riset terkait sejarah masing-masing cabang di lingkungan inbagteng yang akan dilanjutkan dengan dokumentasi dari hasil riset tersebut. Junaidi menambahkan perlunya melakukan survei terhadap kondisi cabang dikarenakan minimnya input perkaderan dan serta kemunduran beberapa cabang, dari data survei itulah dapat dijadikan pijakan yang harus ditindaklanjuti secara serius. Terkait perkaderan, Syafi’ie menyampaikan tawaran dari KPN untuk melaksanakan Advance Training (Latihan Kader III) di wilayah Inbangteng.
Sementara itu Haryanto Azizi, mempertanyakan soal simposium sejarah yang belum jelas hasilnya. Lebih lanjut Anto mengusulkan agar Badko Inbagteng mengambil langkah strategis terkait simposium tersebut. Senada dengan Anto, Wahid juga menyampaikan agar badko inbagteng mengangkat kembali masalah simposium sejarah yang belum membuahkan hasil sampai sekarang. Badko dapat melakukan sharing terlebih dulu dengan tim simposium sejarah serta berdialog dengan PB mengenai keberlangsungan tim tersebut.
Pemaparan dilanjutkan Nur Ali dari bidang pembinaan dan pengembangan yang menegaskan bahwa dalam waktu dekat akan mendirikan cabang baru, yaitu cabang Sragen. Pendirian cabang rencananya akan diawali dengan membentuk tim dengan melibatkan beberapa alumni HMI yang berdomisili di daerah Sragen dan sekitarnya untuk memback-up agenda tersebut. Di samping itu, agenda pendampingan cabang akan terus ditingkatkan terutama di daerah bagian timur seperti cabang Surabaya, Malang, Jombang dan Jepara.
Badko Cyber Media
Selanjutnya bidang terakhir, kajian dan media juga menyampaikan sederet program kerja diantaranya adalah badko cyber media, penerbitan jurnal dan koran dinding. Mengenai penerbitan koran Ibnu Muzab Ary menjelaskan bahwa koran tersebut dapat menjadi media sangat strategis dalam meningkatkan eksistensi dan mendorong kader untuk terus berkarya. Konsep badko inbagteng cyber media dipaparkan M Mahrus Ali lebih menitikberatkan pada upaya untuk lebih memfamiliar-kan dunia cyber pada kader-kader HMI. Dengan optimalisasi situs badko inbangteng, e-mail serta mailing list dapat menjadi media alternatif ditengah pesatnya persaingan media, hal ini juga akan menghapus kendala jarak, ruang dan waktu, karena informasi tentang badko dapat diakses kapanpun dan dari manapun. Ali juga menambahkan bahwa contain (materi) situs badko lebih pada informasi atau hal-hal lain yang memang dibutuhkan Cabang. Informasi yang sudah up da te saat ini adalah agenda-agenda Cabang se-inbagteng, alamat-alamat Cabang, tema PB, Badko, serta beberapa situs HMI lainnya. Sedangkan untuk jurnal akan lebih diarahkan pada konteks pemikiran dan perlawanan seperti persoalan neolib, penindasan, politik hukum dan beberapa wacana kontemporer lainnya. [red]
Eksplorasi per bidang di mulai dari bidang penelitian dan perkaderan yang diwakili oleh Wahid Hasyim. Agenda terdekat bidang ini adalah akan melakukan riset terkait sejarah masing-masing cabang di lingkungan inbagteng yang akan dilanjutkan dengan dokumentasi dari hasil riset tersebut. Junaidi menambahkan perlunya melakukan survei terhadap kondisi cabang dikarenakan minimnya input perkaderan dan serta kemunduran beberapa cabang, dari data survei itulah dapat dijadikan pijakan yang harus ditindaklanjuti secara serius. Terkait perkaderan, Syafi’ie menyampaikan tawaran dari KPN untuk melaksanakan Advance Training (Latihan Kader III) di wilayah Inbangteng.
Sementara itu Haryanto Azizi, mempertanyakan soal simposium sejarah yang belum jelas hasilnya. Lebih lanjut Anto mengusulkan agar Badko Inbagteng mengambil langkah strategis terkait simposium tersebut. Senada dengan Anto, Wahid juga menyampaikan agar badko inbagteng mengangkat kembali masalah simposium sejarah yang belum membuahkan hasil sampai sekarang. Badko dapat melakukan sharing terlebih dulu dengan tim simposium sejarah serta berdialog dengan PB mengenai keberlangsungan tim tersebut.
Pemaparan dilanjutkan Nur Ali dari bidang pembinaan dan pengembangan yang menegaskan bahwa dalam waktu dekat akan mendirikan cabang baru, yaitu cabang Sragen. Pendirian cabang rencananya akan diawali dengan membentuk tim dengan melibatkan beberapa alumni HMI yang berdomisili di daerah Sragen dan sekitarnya untuk memback-up agenda tersebut. Di samping itu, agenda pendampingan cabang akan terus ditingkatkan terutama di daerah bagian timur seperti cabang Surabaya, Malang, Jombang dan Jepara.
Badko Cyber Media
Selanjutnya bidang terakhir, kajian dan media juga menyampaikan sederet program kerja diantaranya adalah badko cyber media, penerbitan jurnal dan koran dinding. Mengenai penerbitan koran Ibnu Muzab Ary menjelaskan bahwa koran tersebut dapat menjadi media sangat strategis dalam meningkatkan eksistensi dan mendorong kader untuk terus berkarya. Konsep badko inbagteng cyber media dipaparkan M Mahrus Ali lebih menitikberatkan pada upaya untuk lebih memfamiliar-kan dunia cyber pada kader-kader HMI. Dengan optimalisasi situs badko inbangteng, e-mail serta mailing list dapat menjadi media alternatif ditengah pesatnya persaingan media, hal ini juga akan menghapus kendala jarak, ruang dan waktu, karena informasi tentang badko dapat diakses kapanpun dan dari manapun. Ali juga menambahkan bahwa contain (materi) situs badko lebih pada informasi atau hal-hal lain yang memang dibutuhkan Cabang. Informasi yang sudah up da te saat ini adalah agenda-agenda Cabang se-inbagteng, alamat-alamat Cabang, tema PB, Badko, serta beberapa situs HMI lainnya. Sedangkan untuk jurnal akan lebih diarahkan pada konteks pemikiran dan perlawanan seperti persoalan neolib, penindasan, politik hukum dan beberapa wacana kontemporer lainnya. [red]
0 komentar:
Posting Komentar